Virtual private network atau disingkat VPN adalah
variasi lain dari skema jaringan yang dibangun sebagai jaringan khusus dengan
menggunakan jaringan internet umum. Karena menggunakan jaringan internet,
sebuah perusahaan yang membuat WAN (Wide Area Network) berbasis VPN ini mampu
menjangkau area yang sangat luas dan lintas geografi. VPN menyediakan koneksi
poin-to-poin baik kepada kantor cabang maupun kepada seorang karyawan yang
sedang bertugas ditempat lain.
Menghubungkan antar kantor pusat/cabang dengan
menggunakan VPN jauh lebih ekonomis dengan keamanan yang dapat diandalkan
daripada menyewa jaringan khusus (leased lines) atau dengan panggilan jarak
jauh melalui modem.
Keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang juga harus
diperhatikan, karena jika sebuah informasi dapat di access oleh orang
yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan
informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi
yang menyesatkan.
Sistem keamanan informasi (information security) memiliki empat tujuan yang sangat mendasar, yaitu : - Availability
Menjamin pengguna yang valid selalu bisa mengakses informasi dan
sumberdaya miliknya sendiri. Untuk memastikan bahwa orang-orang yang
memang berhak tidak ditolak untuk mengakses informasi yang memang
menjadi haknya.
- Confidentiality
Menjamin informasi yang dikirim tersebut tidak dapat dibuka dan tidak
dapat diketahui orang yang tidak berhak. Sehingga upaya orang-orang
yang ingin mencuri informasi tersebut akan sia-sia.
- Integrity
Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan aslinya.
Sehingga upaya orang-orang yang berusaha merubah data itu akan ketahuan
dan percuma.
- Legitimate Use
Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak.
Enkripsi Untuk Keamanan Data
Pada Jaringan
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan komputer untuk
menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang
melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode
yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode
atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang
telah didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan
bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma
yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi
cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher
merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini
digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.
Dynamic
routing protocol didefinisikan sebagai routing protocol yang
memungkinkan router-router yang dikonfigurasi dapat saling bertukar informasi
routing secara dinamis.